Pendapatan Orangtua Pengaruhi Kondisi Kesehatan Anak

PENDAPATAN dan pendidikan orangtua yang semakin tinggi berhubungan erat dengan kondisi kesehatan anak. Hasil penelitian yang dilakukan perusahaan non-profit, Robert Wood Johnson Foundation, menunjukkan bahwa anak-anak di bawah umur 17 tahun sebanyak 16 persen di antaranya berada pada kondisi kesehatan yang jauh dari optimal.

"Kesehatan pada masa anak-anak merupakan dasar kondisi kesehatan mereka di masa depan," ujar direktur pusat kesehatan sosial di Universitas California, San Francisco, dr Paula Braveman. "Jadi kondisi kesehatan anak dari sebuah keluarga juga penting sebagai indikator dari tingkat kesehatan sebuah bangsa," tambahnya.

Dia melanjutkan, "Dalam penelitian terhadap tingkat kesehatan anak-anak Amerika, ditemukan fakta baru bahwa anak-anak di Amerika tidaklah sesehat yang diperkirakan," ujar Braveman. Dalam penelitian tersebut ditunjukkan seberapa besar angka kondisi kesehatan anak yang optimal berasal dari keluarga kaya atau orangtua berpenghasilan tinggi.

"Penelitian ini juga menitikberatkan pada tingkat kemiskinan sebagai salah satu penyebab kondisi kesehatan yang buruk pada anak-anak," ujar profesor Steffie Woolhandler di sekolah kesehatan Harvard.

Dia juga mengatakan, kemiskinan merupakan indikator menjadikan anak-anak berada dalam kondisi kesehatan memprihatinkan. Selain itu, faktor lainnya yaitu tidak adanya persiapan orangtua mempersiapkan asuransi kesehatan.

"Kondisi kesehatan anakanak meningkat dengan adanya kenaikan pendapatan orangtua," tegas Braveman. "Anak-anak dalam keluarga yang miskin dan dengan tingkat pendidikan yang rendah umumnya memiliki kondisi kesehatan yang buruk.

Faktor lain yang mempengaruhi kondisi kesehatan anak adalah pendidikan sang ibu. Ibu yang telah mendapatkan pendidikan paling sedikit 16 tahun (diploma atau universitas), pada saat memiliki bayi akan lebih kecil terhindar risiko kematian pada bayi sebelum mencapai umur satu tahun, dibandingkan dengan ibu yang belum lulus sekolah saat memiliki bayi.

Seperti contohnya, di Carolina Selatan, angka kematian balita yang lahir dari ibu yang belum lulus sekolah mencapai 11, 6 kematian per seribu, dibandingkan dengan 5,3 kematian per seribu pada ibu yang memiliki pendidikan paling tidak 16 tahun. Ini merupakan jarak terbesar pada angka kematian balita berdasarkan berapa tahun sang ibu mendapatkan pendidikan.

Di samping itu, nilai angka kematian balita dalam tiap negara bagian telah melampaui nilai yang ditolerir, di mana nilai yang ditetapkan secara nasional adalah 3,2 kematian per seribu.

Asisten direktur dari universitas California, Sue Egerter, dalam laporan lainnya menyatakan bahwa pada kenyataannya anak-anak di Amerika yang tinggal dalam keluarga yang miskin, memiliki tingkat kesehatan yang buruk, bila dibandingkan dengan 7 persen anak dari rumah tangga dengan taraf hidup yang lebih baik.

"Umumnya, mereka (anak-anak) terjangkit penyakit telinga, asma, alergi saluran pernapasan dan keterbelakangan," ujar Egerter. "Anak-anak tersebut lebih mudah mendapatkan banyak masalah kesehatan dibandingkan dengan anak-anak lainnya."

Perbedaan kesehatan yang sama juga terlihat pada anak-anak kelas menengah. Egerter menyatakan bahwa kondisi kesehatannya lebih dekat satu setengah kali seperti halnya anak-anak dari orangtua berpenghasilan tinggi.
(sindo//tty)

1 komentar:

  1. sepertinya banyak kondisi kesehatan anak2 di sekitar kita yg memprihatinkan, info yg bermanfaat, trims. :)

    BalasHapus