Tahi Lalat Ganas Sulit Dikenali

TAHI lalat biasanya disukai karena bisa mempercantik wajah. Namun, bagaimana jika tahi lalat berubah menjadi tumor. Bagaimana gejalanya?

Tahi lalat ganas memang sulit dikenali. Karena, tidak ada perbedaan yang mencolok dengan tahi lalat biasa. "Pada dasarnya, tahi lalat bisa dikategorikan sebagai tumor jinak. Tahi lalat juga bisa tumbuh di selaput lendir, bibir, bahkan alat kelamin," kata dokter kulit dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Agustinus Tamimi SpKK.

Hal ini juga dialami Cyntia yang baru saja menjadi mahasiswi. Pada awalnya, dia senang memiliki sebuah nevus atau tahi lalat di pipi bagian kiri. Selain membuatnya merasa lebih percaya diri, Cyntia merasa lebih cantik. Apalagi, keberadaannya mengundang pujian teman-teman kampusnya.

Kebahagiaan Cyntia ternyata tidak berlangsung lama. Karena tiga bulan terakhir, tahi lalat tersebut malah membuatnya resah. Tahi lalat tersebut sekarang berubah menjadi gatal. Selain gatal, tahi lalat tersebut juga berubah warna dari hitam menjadi hitam mengkilap. Rasa gatal bercampur nyeri juga terus dirasakan setiap hari.

Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, tahi lalatnya didiagnosis sebagai tumor ganas. Selain Cyntia, Wahyu Ibrahim juga mengalami hal yang sama. Menurut Wahyu, pada awalnya tahi lalat yang tumbuh di bawah mata tidak bermasalah. Namun, lama kelamaan terasa gatal dan semakin membesar sehingga mengganggu penglihatannya.

"Karena semakin mengganggu akhirnya saya memutuskan untuk mengoperasinya. Itu pun setelah dokter mengatakan kalau tahi lalat saya merupakan sejenis tumor, tapi tidak ganas," tutur pria berkacamata tersebut. Menurut Agustinus, tahi lalat Cyntia dan Wahyu memang harus diwaspadai. Tahi lalat yang berubah ganas biasanya lebih cenderung dialami oleh orang-orang yang sering terkena sengatan matahari." Secara genetika, belum tentu seorang anak dari orangtua yang memiliki tahi lalat juga memiliki tahi lalat di tempat yang sama," sebut Agustinus.

Jika dilihat dari warna, tahi lalat sendiri memiliki banyak variasi warna yang berbeda di setiap bagian tubuh. Tahi lalat di telapak tangan dan di atas bibir cenderung lebih hitam dan pekat, sedangkan tahi lalat yang tumbuh di bagian tubuh lainnya bisa saja berwarna kecokelatan atau sedikit kemerahan yang kontras dengan warna kulit.

Ukuran untuk setiap tahi lalat juga sangat bervariasi, ada yang bulat kecil mungil saja, hingga ada tahi lalat yang berukuran 1 cm lebih. "Walaupun tahi lalat tergolong tumor jinak, ada baiknya si pemilik tahi lalat tidak merangsang tahi lalatnya dengan menggaruk atau mengguntingnya ketika tidak menyukai keberadaannya. Hal tersebut malah bisa memicu tahi lalat menjadi tumor ganas," katanya.

Selanjutnya, tahi lalat juga harus diwaspadai jika muncul beberapa keluhan. Misalnya rasa gatal yang tidak hilang-hilang, ukuran tahi lalat terus bertambah besar, berubah warna menjadi bertambah pekat atau mengkilap. "Lebih parah lagi, tahi lalat yang terganggu juga bisa bernanah menyerupai koreng. Kalau ditekan akan mengeluarkan cairan nanah bercampur darah. Jika ditemukan gejala seperti di atas, sebaiknya langsung saja periksakan tahi lalat tersebut ke dokter," sebutnya.

Tingkat keganasan tumor pada tahi lalat, menurut Agustinus, sangat bervariasi. Ada yang tidak menyebar, ada pula yang bisa menyebar cepat dan mampu berkembang hingga bisa menutupi wilayah sekitar tumbuhnya dengan cepat. Karena itu dalam beberapa bulan, tahi lalat sudah bisa menjalar ke wilayah lainnya pada tubuh ataupun wajah.

"Tahi lalat yang ganas tapi tidak menyebar cepat, bisa diambil melalui operasi ringan. Sedangkan yang sudah menyebar hingga ke daerah sekitar di tempat tumbuhnya tahi lalat tersebut, diperlukan pembedahan yang lebih serius," ungkap dokter paro baya tersebut.
(sindo//tty)

0 komentar:

Posting Komentar